Monday, November 18, 2013

PELATIAHAN MESIN FOGGING DI PUSKESMAS KABUPATEN KETAPANG

Tiba di Puskesmas Nanga Tayap Kabid langsung minta di Foto karena suasan Puskesmas yang nyaman dan fresh serta dinding yang penuh info kesehatan sebagai media promosi kesehatan


Pelatihan mesin fogging di Puskesmas Nanga Tayap. Dipraktekkan langsung oleh kepala Puskesmas dengan menggendong langsung mesin fogging  yang tidak ringan untuk bagi seorang wanita. sungguh kepala Puskesmas yang memberi contoh bagi stafnya. 






Pelatihan mesin fogging di Puskesmas Sandai di ikuti Kepala Puskesmas dan staf Puskesmas





Staf Puskesmas Balai Berkuak dan dokter sedang mengikuti pelatihan mesin fogging baru swingfog sn50
Performa mesin ini bisa hidup nonstop 24 jam






Monday, April 29, 2013

Tim Gerak Cepat Vs DBD Di Sei Daka Kec. Aur Kuning





Sei. Daka Kecamatan Aur Kuning mengundang perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, pasalnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyebar di Desa tersebut terutama di dusun Serai Wangi dan dusun Tanjung Lipat. Pada bulan Maret tercatat 2 kasus DBD dan bulan April sampai minggu  ke 17 mencuat 6 kasus.


Kasus DBD tersebut membuat resah masyarakat Sei. Daka dan menyebabkan Puskesmas Sei. Laur yang dipimpin Mahbin membuka Posko khusus untuk memantau kasus demam yang dicurigai DBD, beliau juga melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang berkaitan penyebaran kasus DBD tersebut.
Joko Petugas Posko

Menanggapi laporan Kepala Puskesmas Sei. Laur tersebut besoknya  Tim gerak cepat Dinkes Kab. Ketapang  diketuai H. Rustami, SKM selaku Kabid P3PL beserta 3 Kasie yang di bidangi beliau yaitu Raihan selaku Kasie Pengamatan Penyakit dan drg. Basaria Rajagukguk, Kasie Pemberantasan Penyakit Menular serta Ismail SKM, M.Kes Kasie Penyehatan Lingkungan langsung turun ke Sei. Daka,   turut serta dalam rombongan itu staf P3PL bagian surveilens  Febrianto, SKM dan juga pengelola DBD  Ferdinan didampingi Suhardi dan Widyastuti, SKM.

Kunjungan tim gerak cepat Dinas Kesehatan membawa beberapa agenda yang dicetuskan H. Rustami, SKM dengan fokus kegiatan meliputi :
1. Intervensi kasus
2. Intervensi lingkungan dan
3. Intervensi program Puskesmas
Dengan upaya tersebut diharapkan dapat memutus rantai penularan DBD yang menjadi momok bagi masyarakat Sei. Daka.

Berikut beberapa kegiatan konkrit yang dilakukan rombongan Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang :
1. Koordinasi Lintas Sektor dengan pihak Kecamatan dan Desa.
2. Penyuluhan Tentang DBD dan Instruksi Bupati tentang Pencegahan dan Penangulangan DBD oleh Rustami, SKM, drg. Basaria, Ismail, SKM dan Raihan.
3. Penyelidikan Epidemiologi
4. Pelatihan beberapa tenaga fogging dan pelaksanaan fogging massal Desa Sei. Daka
5. Mengaktifkan Pemantauan Jentik Berkala dan Larvasidasi
6. Mengajak Masyarakat membersihkan lingkungan sekeliling rumah

Saat Koordinasi di Kecamatan










Sent from Samsung Mobile

Saturday, March 30, 2013

Kondisi Demam Berdarah Yang Mengakibatkan Kematian

DBD atau Demam Berdarah memang menakutkan karena sampai saat ini belum ada obatnya

Banyaknya penyakit yang menyerang sistim imun saat musim penghujan juga memperparah ketakutan sebagian orang, seperti flu, malaria, dan tentu saja DBD/ demam Berdarah yang paling berbahaya.

Setidaknya penyakit ini masih menjadi penyakit yang menakutkan di Asia Tenggara hingga saat ini

Kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai DBD menjadi momok epidemi.


Boldsky, Jumat (23/11/2012) melansir beberapa situasi DBD yang dapat mengakibatkan kematian, antara lain

1. Indikator utama DBD adalah penurunan trombosit mendadak

Penurunan dibawah 150.000 perlu perawatan intens dengan pemberian trombosit tambahan melalui transfusi

2. Perdarahan
Akibat trombosit yang menurun menyebabkan perdarahan gusi, hidung, vagina, lambung, jika tidak ditangani akan berakibat fatal

3. Demam yang mereda pada hari ke 3-4 sering mengecoh orang tua mengira penyakitnya masuk fase penyembuhan kebalikannya justeru itu adalah fase kritis dimana gangguan penurunan trombosit menyebabkan gangguan sirkulasi sehingga suhu badan penderita cenderung dingin

4. Sistem imun yang dirusak virus DBD mempengaruhi setiap organ dalam tubuh
Itu juga merupakan penyebab kematian.

5. Jika fisik lemah virus Dengue akan lebih mudah menyerang setiap organ karena itu sangat disarankan mengkonsumsi makanan sehat dan banyak minum air mineral

6. Jika demam disertai flu segera periksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi situasi yang tidak diinginkan
(Sam Wan)
God Bless You

Ekstrak Apel Pembunuh Sel Kanker Usus Besar

Share by Nia P. Pusk MB...
Jakarta - Apel adalah buah yang kaya vitamin dan serat, yang dapat membantu menurunkan berat badan. Manfaat baik apel ternyata juga dapat membantu melawan kanker usus besar (kolon), bahkan terbukti ampuh jika dibandingkan dengan obat kemoterapi.

Kandungan oligosakarida dalam apel diketahui dapat menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker usus besar pada manusia sampai 46 persen. Oligosakarida ini juga lebih alami, karena terkandung dalam buah-buahan dan tidak memiliki efek samping.

Kanker usus besar adalah penyebab utama kedua kematian yang terkait dengan kanker bagi wanita di seluruh dunia, dan penyebab utama ketiga bagi pria. Wanita memiliki risiko yang lebih besar terhadap kanker usus besar dibanding pria.

Penggunaan obat kemoterapi dalam kanker usus besar, dapat memiliki efek samping yang serius seperti kejang koroner, neurotoksisitas, anemia, dan imunosupresi. Kini, peneliti berfokus pada kandungan oligosakarida dalam apel yang secara alami dapat mengobati dan mencegah kanker usus besar.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa ektrak oligosakarida tersebut telah menunjukkan aktivitas terhadap kanker payudara, kanker ovarium, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker usus besar. Kelebihan lainnya, oligosakarida ini sangat mudah didiaptkan karena diperoleh dari produk limbah sisa dari industri pengolahan jus apel.

Sebuah penelitian di Cina bermaksud untuk mengetahui efek ogligosakarida terhadap HT29 sel kanker usus besar di laboratorium pada berbagai konsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 0,9 mikrogram per mL oligosakarida saja, dapat membunuh 17,6 persen dari sel-sel kanker usus besar setelah 36 jam.

Padahal obat kemoterapi yang biasanya diterapkan pada pasien akan membunuh 10,9 persen sel kanker usus besar pada waktu yang sama tetapi dalam dosis yang lebih tinggi. Mengetahui hasil tersebut, peneliti bermaksud untuk membuat obat baru dengan memanfaatkan ogligosakarida.

Selain itu, manfaat lain dari ogligosakarida juga dapat mempromosikan flora usus yang sehat, mengontrol gula darah, dan memodulasi sistem kekebalan tubuh. Oligosakarida terkandung secara alami dalam banyak tanaman, seperti buah-buahan, sayuran, ganggang serta madu dan susu.

Ogligosakarida juga dapat dibentuk dengan memecah karbohidrat buah dengan enzim pectolytic, seperti yang dilakukan oleh para peneliti dalam studi ini. Sampai batas tertentu, reaksi ini juga dapat terjadi ketika Anda makan buah mentah, karena apel alami mengandung sekitar 1,5 persen pektin serta enzim pektinase, seperti dilansir Naturalnews, Jumat (29/3/2013).

Sumber :http://m.detik.com/health/read/2013/03/29/143552/2206884/766/ekstrak-buah-apel-terbukti-efektif-membunuh-sel-kanker-usus-besar
God Bless You

Saturday, March 23, 2013

Kekeliruan Konsumsi Obat Yang Sering Terjadi dan Berakitbat Fatal

Share by nia prihantini
Jakarta - Obat diresepkan untuk mengatasi atau meredakan gejala penyakit. Di dalamnya terdapat senyawa-senyawa kimia yang sudah ditakar dalam dosis tertentu agar aman dan berkhasiat jika digunakan sesuai petunjuk. Namun ada kalanya terjadi kesalahan yang membahayakan kesehatan.

Dokter bertugas menulis resep lalu obat diracik oleh apoteker sebelum diberikan kepada pasien. Tapi pada kenyataannya, ada beberapa kekeliruan yang bisa terjadi. Di AS saja, ada lebih dari 1,5 juta kesalahan obat setiap tahun yang berpotensi bahaya menurut Institute of Medicine.

Seperti dilansir Real Simple, Kamis (21/3/2013) beberapa kesalahan yang sering dilakukan yaitu:



1. Apoteker Keliru Meracik Obat
Diperkirakan, ada 1 kesalahan dari setiap 20 resep yang diracik apoteker di AS, demikian menurut data Institute for Safe Medication Practices (ISMP). Apoteker bisa keliru membaca nama obat pada resep atau keliru mengambil botol obat.

Misalnya, dokter meresepkan Lamisil untuk infeksi kuku namun pasien menerima Lamictal, obat yang digunakan untuk mengobati kejang karena namanya mirip. Pastikan selalu mengecek kepada apoteker apakah obat yang diterima sudah sesuai dengan resep yang diberikan dokter.

2. Tak Membaca atau Mengikuti Instruksi pada Label Kesalahan lain yang banyak terjadi adalah pasien tidak membaca pamflet yang termuat bersama obat. Biasanya orang malas membaca karena berisi istilah-istilah yang tak mudah dipahami, padahal informasi itu sebenarnya penting.

Sebelum meninggalkan meja apotek, tanyakan kepada apoteker mengenai hal-hal yang perlu diketahui, misalnya dosis yang tepat, bolehkah diminum setelah atau sebelum makan dan sebagainya. Cari tahu juga tentang efek samping obat.

3. Tidak Bisa Membedakan Obat
 Ada beberapa nama obat yang terdengar dan memiliki nama yang mirip. Sebaiknya bedakan obat-obat ini dengan cara memberikan label yang mudah terbaca. Beberapa nama obat yang tercampur baur dan sulit didbedakan adalah;

Adderall untuk mengobati ADHD mirip dengan Inderal untuk hipertensi. Cafergot untuk migrain mirip dengan Carafate untuk borok. Celexa untuk depresi mirip dengan Celebrex untuk arthritis. Doribax untuk infeksi ginjal mirip Zovirax untuk herpes simpleks. Sarafem untuk PMS mirip Serophene untuk infertilitas.

6. Konsumsi Makanan yang Berinteraksi dengan Obat
Makanan tertentu dapat mengganggu kinerja obat, misalnya grapefruit. Grapefruit bukanlah anggur, tapi juga tidak dapat disamakan dengan jeruk Bali. Buah ini adalah jeruk besar berkulit oranye dengan daging merah keunguan seperti anggur.

Grapefruit dapat menghalau enzim yang memetabolisme obat tertentu seperti antihistamin, obat tidur, obat anti kecemasan dan obat penurun kolesterol dan tekanan darah. Beberapa makanan lain yang tak boleh diminum bebarengan obat adalah susu dan produk fermentasi.


Sumber : http://health.detik.com/read/2013/03/21/145304/2200110/766/7/kesalahan-minum-obat-yang-sering-dilakukan-tapi-berakibat-fatal#bigpic
 

Thursday, March 21, 2013

Fogging Fokus di Wilayah Puskesmas Sukabangun





Kunjungan ke Puskesmas Balai Berkuak












Talk less just look at the pictures more than hundred words
Lihat juga kunjungan kami ke  Puskesmas Tanjung Pura


Supervisi TB Paru, Kusta, Filaria dan DBD ke Puskesmas Tanjung Pura

Perjalanan dinas hari ini tidak terlalu jauh, bersama kepala jalan Bapak Suhardi kami berkunjung ke Puskesmas Tanjung Pura. Jalan yang kami lalui biasa saja hanya saja ada 1 ruas yang tidak berupa jalan lagi melainkan berubah jadi danau hehe ... lihat saja fotonya lebih afdol nyok

 Ibu Wiedy tetap ceria meski harus melewati jalan rusak dan putus
 Eit Bapak Suhardi ati ati bisa kecebur :D
 Apa jadinya kalau ujan atau air pasang ya? ini musim kering begini saja jalan teremdam begini?

 Puskesmas Tanjung Pura, tempat tujuan kami di selepas jam dinas .... suasananya adem
Kami di terima oleh petugas dan setelah selesai menyampaikan program dan sebelum pulang kami sempat singgah di rumah dinas.
 Ini adalah buah aggur yang ditanam masyarakat disana sungguh menggugah hasrat hehehe
Sejenak bersama dengan burung elang peliharaan warga disana
 Dalam perjalanan pulang singgah sebentar di Taman Suci Sapu Jagat

Pulangnya lewat danau lagi

Demikian cerita perjalanan kami dimana cerita perjalananmu? mau kirim cerita disini? ke ferdinan36@gmail.com ya ntar nongol deh disini .. Thanks