Saturday, January 30, 2016

BAHAYA EVOLUSI DAN CIRI-CIRI NYAMUK PENYEBAB DEMAM BERDARAH DENGUE

NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE atau Nyamuk penyebab demam berdarah dengue adalah nyamuk Aedes Aegypti selain itu nyamuk Aedes Albopictus di kebun juga dapat menularkan DBD.

CIRI-CIRI NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE 
 Sifat-sifat nyamuk Aedes aegypti :
1. Tubuh Warna hitam belang-belang putih, bercak-bercak putih di sayap dan kakinya.
2. Kembang biak di air dalam wadah seperti bak mandi/wc, tempayan, drum dan barang-barang yang menampung air seperti kaleng, ban bekas, pot tanaman air, tempat minum burung juga di pelepah daun, lobang pohon, lobang pagar pipa/bambu, lobang pipa tiang bendera, dan genangan air di talang atap rumah dan lain-lain. 
Catatan : di Mojokerto sudah di temukan dalam sumur tanah yang selama ini tidak pernah ditemukan berkembang biak pada air yang bersentuhan langsung pada tanah
3. Aktif Menggigit siang hari 
4. Nyamuk betina membutuhkan darah manusia dalam mematangkan telurnya sedangkan nyamuk jantan bisa hidup dari menghisap nektar tanaman
5. Kemampuan terbangnya 40 hingga 100 meter dengan bantuan angin

SIKLUS NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE
Daur hidup:
a. Nyamuk betina meletakkan telur di tempat perkembang-biakannya.
b. Dalam beberapa hari telur menetas menjadi jentik, menjadi kepompong dan akhirnya menjadi nyamuk (dari telur-jentik-kepompong-nyamuk membutuhkan waktu 7-10 hari).
c. Dalam 1-2 hari nyamuk betina yang baru menetas ini akan menggigit (mengisap darah) manusia dan siap berkembang biak.
d. Tempat yang disukai yaitu tumbuh-tumbuhan atau benda tergantung di tempat yang gelap dan lembab, berdekatan dengan tempat perkembang biakannya.
e. Siklus mengisap darah dan bertelur ini berulang setiap 3-4 hari.
f. Bila mengisap darah seorang penderita demam berdarah dengue atau carrier, maka nyamuk ini seumur hidupnya dapat menularkan virus itu.
g. Umur nyamuk betina rata-rata 2-3 bulan.

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE
- Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) dalam bentuk kegiatan 3 M plus  merupakan Pengendalian Vektor DBD/ nyamuk Aedes aegypti yang paling efisien dan efektif adalah dengan memutus rantai penularan melalui pemberantasan jentik. 
- Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, kegiatan 3 M Plus ini harus dilakukan secara luas/serempak dan terus menerus/berkesinambungan

Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN)  meliputi:
a. Menguras tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali, atau menutupnya rapat-rapat.
b. Menutup rapat penampungan air
c. Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk
d. Menaburkan racun pembasmi jentik (abatisasi).
e. Memelihara ikan.
f.  Cara-cara lain membasmi jentik.

* Pemberantasan sarang nyamuk di sesuai dengan kondisi setempat.

Enakan URUS NYAMUK APA JENTIK ? Nyamuk terbang cape ngejarnya,  kita urus jentik di rumah masing-masing yuk....

Video berikut memperlihatkan  telur nyamuk berubah jadi jentik bisa sangat cepat :

DERAJAT PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

Derajat Beratnya Penyakit DBD
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat:
Cara gampang mengingatnya : 
1. Demam, perdarahan tampak dengan tindakan
2. Demam, sudah tampah perdarahan (spontan)
3. Demam+Perdarahan+Dampak perdarahan ringan
4. Demam+Perdarahan+Dampak perdarahan berat 


Penjelasan demam berdarah dengue derajat 1 - 4 masing - masing merupakan tahapan dengan gejala detilya sebagai berikut.

Demam berdarah dengue derajat 1 : 
Demam dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji Tourniquet positif

Demam berdarah dengue derajat 2 : 
Terdapat perdarahan spontan antara lain perdarahan kulit (petekie), perdarahan gusi, epistaksis atau perdarahan lain. (mesntruasi berlebihan, perdarahan saluran cerna).

Demam berdarah dengue derajat 3 : 
Derajat I atau II disertai kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembab, dan anak tampak gelisah.

Demam berdarah dengue derajat 4 : 
Seperti derajat III disertai Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. 

Catatan : DBD Derajat III & IV adalah Sindrom Syok Dengue Adanya kebocoran plasma (plasma leakage) yang ditandai dengan hemokonsentrasi membedakan DBD dari DD.
Pembagian derajat penyakit dapat juga dipergunakan untuk kasus dewasa.


Istilah derajat dipakai dalam buku pedoman DBD sedangkan di bahasa sehari-hari juga kadang disebut demam berdarah dengue grade 1, demam berdarah dengue grade 2, demam berdarah dengue grade II, demam berdarah dengue grade 3 dan sebagainya.

Demikian gambaran derajat penyakit demam berdarah dengue






Thursday, January 28, 2016

WASPADA WABAH VIRUS ZIKA MENGINTAI

MENGAPA VIRUS ZIKA JADI PERHATIAN ?
Saat ini penyebaran virus Zika sedang terjadi di Amerika latin terutama di Brasil dan Kolombia. Penyebaran virus ini juga sampai ke Eropa dan Asia
Di Brasil sejak pertengahan 2015 terdata 500.000 penduduk tertular virus zika kemudian berkembang menjadi 1,5 juta penduduk yang tertular.
Ibu-ibu yang terinfeksi oleh virus ini ketika hamil bisa menyebabkan cacat atau perkembangan otak janin terhambat sehingga lahir bayi microcephaly yaitu otak janin tidak tumbuh ke ukuran penuh sehingga bayi lahir dengan cacat atau kepala abnormal dan berukuran kecil

" The Wall Street Journal melaporkan dari tahun 2010 hingga 2014, Brasil mendata kelahiran rata-rata 156 bayi microcephaly tiap tahun. Namun tahun 2015, terdata lebih dari 3.000 bayi lahir dengan kondisi tersebut. Pihak berwenang sedang meneliti kondisi bayi-bayi tersebut, serta kematian yang dicurigai terkait dengan microcephaly dan jejak virus Zika "


VIRUS ZIKA SUDAH MASUK INDONESIA
Lembaga Eijkman Jakarta telah mengisolasi virus Zika tahun 2015 kemaren artinya virus zika sudah masuk di Indonesia, bahkan ternyata pada tahun 1981, peneliti Australia melaporkan pasien penderita virus Zika setelah berkunjung ke Indonesia.
Laporan kasus-kasus  penularan virus zika dari Indonesia terus berlanjut, Tahun 2013 peneliti Australia melaporkan kembali satu kasus infeksi virus Zika warga negaranya sehabis berkunjung  9 hari ke Jakarta.  Temuan kasus tersebut dimuat di American Journal Tropical Medicine and Hygiene.

18 NEGARA DENGAN VIRUS ZIKA
Saatini sudah 18 negara Amerika Latin dan Karibia melaporkan infeksi virus Zika yaitu : Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan  Venezuela.
Karena itu tanggal 15 Januari 2016, pemerintah Amerika melalui US Centers for Disease Control and prevention (CDC)  memberikan travel alert bagi penduduknya hamil atau berencana hamil untuk tidak berkunjung ke negara-negara yang sedang terjangkit virus Zika ini.

ASAL USUL VIRUS ZIKA
Virus Zika adalah Flavivirus group Arbovirus keluarga dari virus RNA. Ditemukan pertama 1948 pada monyet Hutan Zika di Uganda, yang kemudian menyebar ke Afrika, Asia yaitu Asia tenggara,  Mikronesia, Amerika Latin, Karibi.

PENULARAN VIRUS ZIKA DAN MASA INKUBASI
Seperti DBD, Penyebaran virus Zika menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, selain menjadi vektor atau pembawa virus Dengue dan virus Zika, nyamuk ini juga membawa virus Chikungunya.
Masa inkubasi mirip infeksi virus Dengue antara beberapa hari sampai 1 minggu.

GEJALA INFEKSI VIRUS ZIKA
Seperti infeksi virus secara umum :
-Awal penyakit merasakan demam mendadak
-Lemas-kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki-serta nyeri otot dan sendi.
-Mata merah karena radang konjungtiva - sakit kepala.
-Data laboratorium menunjukkan penurunan kadar sel darah putih, kadar trombosit tidak menurun pada infeksi virus Zika

Catatan : adanya infeksi ini sering kali tidak terdeteksi karena umumnya gejalanya ringan

PENGOBATAN INFEKSI VIRUS ZIKA
Dengani istirahat dan banyak minum pasien dapat sembuh. Pengobatan hanya bertujuan untuk mengatasi gejala.

PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS ZIKA
Vaksin virus zika belum ada.
Pencegahan persis seperti pencegahan infeksi DBD yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN), temukan jentik dan soasialisakan

3 M (Mengurus, Menutup dan Mendaur ulang) yang sudah menjadi slogan Kemenkes.

Waspada lah !!!

Sumber : health.kompas.com

Wednesday, January 27, 2016

Syarat Dilakukan Fogging Fokus Nyamuk DBD

Syarat Dilakukan Fogging Fokus Nyamuk DBD

Tidak hanya Masyrakat umum bahkan petugas kesehatan sendiri masih banyak yang salah bahwa solusi utama penanggulangan penularan DBD adalah fogging. Persoalan ini kami buktikan saat acara pembukaan acara pelatihan juru fogging bagi petugas Puskesmas dan Juru Fogging Kader Desa pada tahun 2013. pre test yang kami lakukan pada peserta pelatihan menunjukkan mindset untuk solusi utama penanggulangan penularan DBD adalah fogging.

Kebetulan juga ada petugas kesehatan di https://www.facebook.com/groups/PoskoDBDKetapang/ yang bertanya maslah ini maka dengan ini kami coba menjelaskan  tentang Penanggulangan Fokus.

Alur Penanggulangan di mulai ketika ada laporan kasus DD/ DBD maka Puskesmas Setempat idealnya segera mengirim petugas ke lokasi atau alamat penderita untuk melakukan  Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk melacak kasus tersebut kapan, dari mana dan potensi penularan di lokasi
serta survey jentik lokasi kejadian untuk menentukan intervensi apa yang seharusnya dilakukan.
Lebih jelasnya lihat bagan di bawah : yang lingkar merah itulah syarat yang harus terpenuuhi untuk fogging fokus, dan ingat yang panah merah fogging harus dilakukan 2x 1 minggu kemudian dari fogging pertama


Keterangan:
1. Penderita DBD :Penderita positif DBD (hidup/meninggal) yang dinyatakan oleh
dokter rumah sakit melalui test laboratorium dengan hasil haemoglobin dan
hematokrit meningkat > 20% dan penurunan trombosit kurang dari 100.000/ mm3
atau cenderung turun.
2. Suspek Infeksi Dengue : Ditemukan gejala panas yang tidak diketahui penyebabnya
saat dilaksanakan PE.






FOGGING FOKUS DAN LARVASIDASI FOKUS

A.    FOGGING FOKUS DAN LARVASIDASI FOKUS

Fogging Fokus dan larvasidasi Fokus dilakukan sebagai upaya pemberantasan penyakit DBD untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD. Fogging fokus dilaksanakan pada lokasi kasus yang ditemukan positif penderita DBD yang disampaikan melalui formulir KD-RSDBD. Pelaksanaan fogging fokus dilakukan 2 siklus mulai dari lokasi tempat tinggal lingkungan kerja dan sekolah.
Hingga akhir tahun terlaksana 116 fogging fokus yang dilakukan Pelaksana Fogging fokus yaitu petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang bekerjasama dengan petugas Puskesmas dan Kader juru fogging terlatih.

Foto 4.3



Gambar : Pelaksanaan Fogging Fokus di Dinas Kesehatan Kab. Ketapang TA. 2015

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)


A.    PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)

Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui Pemantauan Jentik Berkala dan Larvasidasi selektif bertujuan untuk membunuh larva nyamuk dan mengendalikan vektor Aedes Aegypti penyebab penyakit DBD. Pada TA 2015 2 kali kegiatan Pemantauan Jentik Berkala dan pembagian larvasida dianggarkan pada 33 Desa dengan masing-masing 5 Kader Jumantik ditambah penganggaran sama dalam dana BOK Puskesmas, Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk ini dilakukan melalui Puskesmas setempat dengan mengaktifkan peran serta kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dimana hasil tercatat ABJ Kabupaten Ketapang pertanggal 31 Desember 70,5%


Foto 4.2 Pemantaun Jentik Berkala dan Larvasidasi


Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015

UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD DIKABUPATEN KETAPANG TAHUN 2015

BAB  IV

UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD

DIKABUPATEN KETAPANG TAHUN 2015


Program pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue tahun 2015 bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian  dengan tujuan khusus yaitu:

a.     Pengendalian Faktor resiko Penyakit DBD sehingga Insiden Rate  tidak melebihi 30 per 100.000 penduduk pertahun.
b.     Mengusahakan Angka Kematian Kasar ( CFR ) penyakit DBD tidak melebihi 1 persen Per tahun.
c.      Penemuan Penderita DBD baik secara aktif maupun pasif
d.     Mengurangi kecenderungan penyebaran wilayah terjangkit DBD atau membebaskan wilayah terjangkit DBD.

Kegiatan pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan stratifikasi wilayah desa/kelurahan terhadap penyakit DBD, dengan melakukan kewaspadaan dini dan tindakan secara dini terhadap kasus DBD, melakukan pemberantasan secara intensif di wilayah kasus / fokus dan mengadakan penyuluhan serta penggerakan masyarakat untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN).

A.    PENYULUHAN PADA MASYARAKAT


Bekerjasama dengan Puskesmas, Kecamatan dan jajaran di bawahnya dalam program pengendalian DBD melakukan penyuluhan. Peyuluhan dimasyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada masyarakat. Peningkatan pengetahuan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pemberantasan Penyakit DBD. Penyuluhan di masyarakat dalam Upaya pemberantasan Penyakit DBD di Kabupaten Ketapang TA. 2015 dilakukan dengan memberikan informasi terupdate setiap kejadian kasus melalui Group Posko DBD di Facebook (401 anggota) (https://www.facebook.com/groups/PoskoDBDKetapang/), Radio Spot di Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang (RSPD) dan melalui Surat Kabar Baik Tribun mau pun Pontianak Post dan publikasi artikel melalui blog di dinkesketapang.blogspot.com.
Foto 4.1 Halaman Posko Demam Berdarah Dengue Kab. Ketapang




Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015

Foto 4.2 Halaman http://dinkesketapang.blogspot.co.id/
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015

Tuesday, January 26, 2016

KEMATIAN AKIBAT DBD TAHUN 2015

H.    KEMATIAN AKIBAT DBD TAHUN 2015

Berikut ditampilkan kematian akibat DBD pada grafik di bawah ini.
Grafik. 3.10
  

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015
Angka Kematian (CFR) Menurut Kecamatan Tahun 2015 terlihat bahwa persentase kematian tertinggi ada di Kecamtan Sandai yaitu 25,0% (1 Kematian) menyusul Kecamatan Nanga Tayap 6,7% (1 Kematian) selanjutnyya di Kecamatan Delta Pawan yaitu 1,0% (2Kematian). Secara keseluruhan angka CFR untuk Kabupaten Ketapang yaitu 0,9% atau di bawah indicator nasional yaitu di bawah 1%.

KASUS DBD PER MINGGU TAHUN 2015

A.    KASUS DBD PER MINGGU TAHUN 2015

Selanjutnya ditampilkan grafik data mingguan kasus DBD Kabupaten Ketapang tahun 2105 sebagai berikut.

Grafik. 3.9

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015

          Pada grafik 3.9 di atas tampak trend mingguan yang tinggi pada awal tahun akibat KLB DBD yang terjadi pada akhir tahun 2014, namun upaya penanggulangan menekan kasus DBD  menurun terus hingga minggu ke 24 setelah itu trend mendatar rata-rata 0-2 kasus per minggu

KASUS DBD PER BULAN TAHUN 2015

A.    KASUS DBD PER BULAN TAHUN 2015

Penderita DBD per Bulan di Kabupaten Ketapang tahun 2015 dapat dilihat pada grafik 3.8  berikut ini:
Grafik. 3.8

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015
Dari grafik 3.8 Penderita DBD per Bulan di Kabupaten Ketapang tahun 2015 tampak  bahwa penderia DBD tertinggi yakni pada bulan Januari (170 kasus) dan terendah bulan Oktober (0 kasus), rendahnya kasus di bulan Oktober  2015 menyimpang dengan pola Trend peningkatan kasus DBD dalam 5 tahun terakhir yang dimulai pada bulan Agustus hingga akhir tahun dan mulai turun di bulan Januari tahun berikutnya.

Pola yang tidak lazim ini berkaitan erat dengan musim kemarau dan bencana kabut hingga bulan November 2015, dimana kekeringan merata hampir di setiap wilayah di Indonesia demikian juga di Kabupaten Ketapang,  kondisi demikian secara signifikan mempengaruhi populasi vektor / nyamuk Aedes Aegypti penyebar virus dengue.

KASUS DBD PER GOLONGAN UMUR TAHUN 2015

A.    KASUS DBD PER GOLONGAN UMUR TAHUN 2015

Penderita DBD mendominasi di kelompok usia 5-14 tahun/ anak usia sekolah. Aktifitas Nyamuk Aedes Aegypti pada pagi dan pada sore hari dan Lingkungan gelap di bawah meja siswa yang disukai Nyamuk Aedes Aegypti menjelaskan tingginya kasus DBD pada kelompok usia sekolah ini, Hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita DBD per Golongan Umur di Kabupaten Ketapang tahun 2015 pada grafik 3.7  berikut ini:
Grafik. 3.7

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015

Dari Grafik 3.7 dapat dijelaskan data terbagi atas :
-      5 Kelompok usia yaitu di bawah 1 tahun (37 kasus), 1-4 tahun (120 kasus), 3-14 tahun (270 kasus), 15-44 tahun (6 kasus) dan di atas 44 tahun (0 kasus).
-      Kelompok berdasarkan jenis kelamin L=laki-laki (201 kasus), P=perempuan (232 kasus).
-      Status akhir kasus DBD  penderita sembuh/ P (429 kasus) dan meniggal/ M (4 kasus)

Dapat dilihat bahwa kasus DBD tertinggi pada anak kelompok usia 5-14 tahun menyusul   usia 1-4 th, dan berdasarkan jenis kelamin jumlah penderita perempuan lebih banyak dibanding laki-laki, sedangkan dari total 433 kasus DBD penderita sembuh 429 kasus dan yang berakhir pada kematian akibat DBD 4 kasus.

PENYEBARAN PENDERITA DBD TAHUN 2015

A.    PENYEBARAN PENDERITA DBD TAHUN 2015


Kasus DBD Tahun 2015 pertanggal 31 Desember 2015 tersebar di 15 Kecamatan dari 20 Kecamatan di Kabupaten Ketapang

Grafik.3.4


Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015

Dari Grafik 3.4 di atas memperlihatkan bahwa kasus DBD tertinggi terjadi di Kecamatan Delta Pawan yaitu 197 kasus atau 45% dari total kasus DBD yang terjadi. Upaya antisipasi awal telah dilakukan di wilayah Kecamatan Delta Pawan dan Kecamatan Benua Kayong oleh Dinas Kesehatan pada awal tahun 2015 dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui kegiatan Pemantauan Jentik Berkala di seluruh Desa/ Kelurahan yang ada di Kecamatan Delta Pawan dan Benua Kayong dan meluas ke desa-desa terdekat dengan kota Kabupaten yang merupakan kantong utama kasus DBD. Koordinasi lintas sektor dilakukan baik pada tingkat Kecamatan Delta Pawan dan pada Tingkat Desa/ Kelurahan.


Selanjutnya penyebaran kasus DBD pada skala Puskesmas di tampilkan grafik di bawah ini
Grafik.3.5

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015

Grafik 3.5 diatas menampilakn data pertangggal 31 Desember 2015 berkaitan penyebaran kasus DBD pada skala  Puskesmas, Penyebaran DBD mencakup 19 Puskesmas dan  tertinggi pada wilayah kerja Puskesmas Kedondong (108 kasus), Puskesmas Tuan-Tuan (78 kasus), Mulia Baru (49 kasus), Sukabangun (40 kasus), Sungai Melayu (28 kasus), menyusul Sungai Besar (26 kasus), Kendawangan (24 kasus), Pesaguan (16 kasus), Nanga Tayap (15 kasus), Kuala Satong (9 kasus), Air Upas (9 kasus), Sungai Awan (7 kasus), Tumbang Titi (5 kasus) berikutnya Puskesmas Sandai, Puskesmas Riam, Puskesmas Sukamulya (masing-masing 4 kasus), disusul Puskesmas Marau (3 kasus), Puskesmas Tanjung Pura dan Puskesmas  Pemahan (masing-masing 2 kasus).
Selanjutnya disajikan penyebaran kasus DBD pada tingkatan desa yang mana tidak semua desa dengan kasus DBD yang berjumlah 77 Desa bisa ditampilkan grafik berikut.

 Grafik.3.6


Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015
Penyebaran Kasus DBD pada tingkat Desa/ Kelurahan meliputi 77 Desa, berikut 10 besar Desa/ Kelurahan dengan kasus DBD tertinggi yaitu :
1.    Kelurahan Sukaharja (43 kasus),
2.    Kelurahan Mulia Baru (32 kasus),
3.    Kelurahan Sampit (31 kasus),
4.    Desa Kali Nilam (30 kasus)
5.    Kelurahan Kauman (21 kasus)
6.    Desa Payak Kumang (18 kasus)
7.    Kelurahan Kantor (17 kasus)
8.    Desa Mulia Kerta (17 kasus)
9.    Desa Kendawangan Kiri (14 kasus)
10. Kelurahan Tengah (14 kasus)

Kasus DBD pada 66 Desa/ Kelurahan lainnya di bawah 14 kasus. 

INCIDENCE RATE / IR KASUS DBD KABUPATEN KETAPANG

A.    IR KASUS DBD KABUPATEN KETAPANG

Berikut disajikan Incidence Rate (IR) sebagai indikator frekwensi serangan atau angka kejadian kasus DBD dalam populasi 100.000 penduduk
Grafik. 3.3
Insidens Rate Penderita DBD Per 100.000 Penduduk
Di Kabupaten Ketapang Tahun 2015


Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015


Dari Grafik 3.3 diatas terlihat bahwa Insiden Rate (IR) Kasus DBD pertanggal 31 Desember 2015 tertinggi di Kecamatan Sungai Melayu, Kecamatan Delta Pawan, Kecamatan Benua Kayong dan seterusnya. Secara keseluruhan pada tingkat Kabupaten IR DBD mencapai 90,97/100.000 penduduk, angka tersebut jauh di atas indikator nasional tahun 2015 yaitu 50/100.000 penduduk.


PENDERITA DBD PER-MINGGU TAHUN 2014-2015

A.    PENDERITA DBD PER-MINGGU TAHUN 2014-2015


Penderita DBD Mulai Minggu ke-26 Tahun 2014 S/D Minggu ke-53 per-tanggal 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Grafik 3.2 berikut ini:
Grafik 3.2
 


Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2015


Dari GrafikL. 3.2 menyajikan data trend kasus DBD mulai dari semester kedua atau minggu ke 26 sampai minggu ke 52 di akhir tahun 2014, dimana grafik kasus DBD meningkat signifikan pada minggu ke 40 (7 kasus) mencapai 19 kasus pada minggu ke 41 berturut-turut hingga pada minggu ke 47.
Berdasarkan hasil Telaahan Staf 12 November 2014 mengenai situasi Trend yang meningkat lebih dari 2 kali lipat pada kurun waktu yang sama dibanding tahun 2013 yang terjadi berturut-turut dalam 4 minggu yang terjadi pada  minggu ke 38 hingga minggu ke 45 dan Angka kematian yang telah tercatat 6 penderita (kurun waktu sama tahun 2013 hanya 1 kematian) juga  mengacu pada Permenkes No.1501 Tahun 2010 khususnya pada point a, d dan f pada BAB III maka pada tanggal 17 November 2014 Kabupaten Ketapang dinyatakan dalam Status  Kejadian Luar Biasa DBD melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Nomor : 443.42/0149/P3PL-B.

Peningkatan kasus DBD terus berlanjut hingga mencapai puncak tertinggi pada minggu ke 49 (82 kasus) selanjutnya trend menunjukkan penurunan  terus menerus hingga awal tahun 2015 pada minggu ke 3 tepatnya tanggal 12 Januari 2015 status Kejadian Luar Biasa DBD Kabupaten Ketapang dicabut melalui Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang NOMOR : 443.42/0039/P3PL-B/2015