Banyak Faktor penyebab demam berdarah dengue yang berhubungan dengan peningkatan kejadian DBD dan KLB yang sulit atau tidak dapat dikendalikan seperti, kepadatan penduduk/ pemukiman, urbanisasi yang tidak terkendali, lancarnya transportasi (darat , laut dan udara), serta keganasan (virulensi) virus Dengue.
Faktor demam berdarah dengue antara lain :
1. Faktor resiko demam berdarah dengue merupakan elemen dasar yang wajib dipahami mengingat banyak faktor yanng menentukan keberhasilan upaya penanggulangan DBD, adapaun faktor- faktor risiko demam berdarah dengue adalah :
a. Peningkatan populasi nyamuk,
b. Penurunan ABJ <95%,
c. Adanya perubahan cuaca, dan
d. Peningkatan tempat-tempat perindukan
2. Faktor Risiko Penularan Infeksi Dengue
3. Faktor Resiko kejadian DBD
Secara umum seluruh wilayah Indonesia, propinsi dan kabupaten/ kota mempunyai risiko untuk kejangkitan penyakit Demam Berdarah Dengue karena virus penyebab dan nyamuk penularnya (Aedes aegypti) tersebar luas, baik di rumah-rumah maupun di Tempat Umum, kecuali yangketinggiannya lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu untuk mengendalikan penyakit ini diperlukan gerakan untuk memberdayakan masyarakat dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) DBD.
Resiko lebih tinggi pada Desa/kelurahan rawan yaitu desa/kelurahan yang dalam 3 tahun yang terakhir kejangkitan penyakit demam berdarah dengue, atau yang karena keadaan lingkungannya (antara lain karena penduduknya padat, mempunyai hubungan
transportasi yang ramai dengan wilayah lain), sehingga mempunyai risiko untuk kejadian luar biasa.
Faktor yang mempengaruhi demam berdarah dengue atau Prognosis DBD antara lain :
1. pengenalan tanda-tanda bahaya secara awal dan pemberian cairan Larutan garam isotonik atau kristaloid sebagai cairan awal pengganti volume plasma sesuai dengan berat ringan penyakit.
2. Perhatian khusus pada kasus dengan peningkatan hematokrit yang terus menerus dan penurunan jumlah trombosit yang cepat.
3. Tingkat perdarahan pada pasien DBD akibat gangguan pada pembuluh darah, trombosit, dan faktor pembekuan. Jenis perdarahan yang terbanyak adalah perdarahan kulit seperti uji Tourniquet positif, petekie, purpura, ekimosis dan perdarahan konjungtiva.
Bagi yang mau download silakan click Faktor risiko demam berdarah dengue pdf
Faktor demam berdarah dengue antara lain :
1. Faktor resiko demam berdarah dengue merupakan elemen dasar yang wajib dipahami mengingat banyak faktor yanng menentukan keberhasilan upaya penanggulangan DBD, adapaun faktor- faktor risiko demam berdarah dengue adalah :
a. Peningkatan populasi nyamuk,
b. Penurunan ABJ <95%,
c. Adanya perubahan cuaca, dan
d. Peningkatan tempat-tempat perindukan
PERLU
:
Kewaspadaan
dini adanya peningkatan populasi nyamuk, penurunan ABJ
<95%, adanya perubahan cuaca, dan peningkatan tempat-tempat perindukan
Kewaspadaan dini DBD adanya
peningkatan kasus dan peningkatan faktor
resiko DBD juga penting untuk kegiatan proaktif surveilans
|
2. Faktor Risiko Penularan Infeksi Dengue
a. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak memiliki pola tertentu,
b. Urbanisasi yang tidak berencana dan terkontrol dengan baik, semakin majunya sistem transportasi sehingga mobilisasi penduduk sangat mudah,
c. Sistem pengelolaan limbah dan penyediaan air bersih yang tidak memadai, berkembangnya penyebaran dan kepadatan nyamuk, kurangnya sistem pengendalian nyamuk yang efektif, serta melemahnya struktur kesehatan masyarakat. Selain faktor-faktor lingkungan tersebut diatas status imunologi seseorang, strain virus/serotipe virus yang menginfeksi, usia dan riwayat genetik juga berpengaruh terhadap penularan penyakit.
d. Pengaruh curah hujan, kenaikan suhu dan kelembaban serta surveilans. Perubahan iklim (climate change) yang cenderung menambah jumlah habitat vektor DBD menambah risiko penularan
Solusi :
1. Pengendalian
vektor, meminimalkan habitat perkembangbiakan vektor, menurunkan kepadatan dan
umur vektor, mengurangi kontak antara vektor dengan manusia serta memutus
rantai penularan penyakit
2. Pembangunan
Berwawasan Kesehatan Lingkungan Meningkatkan mutu lingkungan hidup yang dapat
mengurangi risiko penularan DBD
|
3. Faktor Resiko kejadian DBD
Secara umum seluruh wilayah Indonesia, propinsi dan kabupaten/ kota mempunyai risiko untuk kejangkitan penyakit Demam Berdarah Dengue karena virus penyebab dan nyamuk penularnya (Aedes aegypti) tersebar luas, baik di rumah-rumah maupun di Tempat Umum, kecuali yangketinggiannya lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu untuk mengendalikan penyakit ini diperlukan gerakan untuk memberdayakan masyarakat dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) DBD.
Resiko lebih tinggi pada Desa/kelurahan rawan yaitu desa/kelurahan yang dalam 3 tahun yang terakhir kejangkitan penyakit demam berdarah dengue, atau yang karena keadaan lingkungannya (antara lain karena penduduknya padat, mempunyai hubungan
transportasi yang ramai dengan wilayah lain), sehingga mempunyai risiko untuk kejadian luar biasa.
Faktor yang mempengaruhi demam berdarah dengue atau Prognosis DBD antara lain :
1. pengenalan tanda-tanda bahaya secara awal dan pemberian cairan Larutan garam isotonik atau kristaloid sebagai cairan awal pengganti volume plasma sesuai dengan berat ringan penyakit.
2. Perhatian khusus pada kasus dengan peningkatan hematokrit yang terus menerus dan penurunan jumlah trombosit yang cepat.
3. Tingkat perdarahan pada pasien DBD akibat gangguan pada pembuluh darah, trombosit, dan faktor pembekuan. Jenis perdarahan yang terbanyak adalah perdarahan kulit seperti uji Tourniquet positif, petekie, purpura, ekimosis dan perdarahan konjungtiva.
Bagi yang mau download silakan click Faktor risiko demam berdarah dengue pdf